welcome to my blog Islamic world

Thursday 16 January 2020

✌ Metode Menghafal Al-Qur’an dan Cara Menyimpannya ✌dalam Memory Setiap Orang


      Istilah “Metode” berasal dari bahasa Yunani yaitu “methodos” yang berarti cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan upaya ilmiah maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “metode” adalah cara kerja yang mempunyai sistem dalam memudahkan pelaksanaan dari suatu kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.

     Menurut Drs. Agus M. Hardjana metode ialah cara yang telah dipikirkan secara matang yang dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu demi tercapainya sebuah tujuan.
Dalam bahasa Arab “metode” dikenal sebagai istilah “Thariqah” “طريقه” metode. Sedangkan jamaknya yaitu “Thuruq” “طرق” metode-metode.

Menghafal Al-Qur’an tanpa menggunakan metode dapat menghasilkan hafalan ayat Qur’an yang penyimpanannya di dalam memori menjadi berbeda-beda, beraneka ragam seperti ini misalnya:
  1. Ada penghafal Qur’an yang menyimpan hafalannya dalam kelancaran bibir yang bergerak secara otomatis tanpa berpikir tanpa membayangkan tulisan dan terjemahnya dan belum menggunakan pemahaman, yang penting lancar bisa setoran hafalan ayat Al-Qur’an.
  2. Ada penghafal Quran yang menyimpan hafalannya pada imajinasi tulisan Arab yang ada di dalam pikirannya dan dibaca secara perlahan-lahan, belum menggunakan terjemah dan belum menggunakan pemahaman.
  3. Ada penghafal Quran yang menyimpan hafalannya diletakkan pada pendengaran telinganya sehingga tersimpan di dalam memory berupa suara imajinasi yang dapat berbunyi ketika membaca Al-Qur’an mengikuti bacaan yang pernah dihafalnya melalui ingatan pendengaran.
  4. Ada penghafal Quran yang menyimpan hafalannya di dalam gerakan anggota tubuh misalnya kaki sambil berjalan-jalan, berlari tanpa konsentrasi tanpa susah payah membacakan Al-Qur’an dengan lancar, belum menggunakan termah dan belum menggunakan pemahaman.
  5. Ada penghafal Quran yang menyimpan hafalannya dalam bentuk audio nada-nada tilawah meniru suara syech timur tengah tanpa menghafal pun hafalan lancar tanpa melihat mushaf
  6. Ada penghafal Al-Qur’an yang menyimpan hafalannya dalam gerakan tangan yaitu menggunakan bahasa isyarat hafalannya lancar ketika gerakannya hafal karena mengikuti alur terjemah dari makna ayat yang dibaca
  7. Ada penghafal Al-Quran yang menyimpan hafalannya dalam bentuk cerita imajinasi berdasarkan pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Qur’an
  8. Ada penghafal Al-Quran yang menyimpan hafalannya dalam bentuk mushaf imajinasi yang terlihat tulisannya, dirangkai berdasarkan pemahaman terjemah.
  9. Ada “penghafal Al-Qur’an” yang tidak mau menghafal Al-Qur’an, senangnya hanya mencari metode-metode menghafal Al-Qur’an tanpa mau membaca Al-Qur’an. Nah yang terakhir demikian ini mustahil bisa hafal Al-Qur’an 30 juz. Maka berproseslah untuk menghafal Al-Qur’an karena tujuan dari adanya metode-metode tahfizh adalah untuk dipraktekkan apapun caranya dalam menghafal Al-Qur’an.                                                                                                ❤Menghafal Al-Qur’an itu adalah tugas yang mulia dan orang-orang yang mempelajarinya dimuliakan di sisi Allah Subhanahu Wata’ala. Belajar Al-Qur’an itu juga ada prosesnya. Sehingga salah besar jika mencemooh orang lain dengan mengatakan, “Ngapain menghafal Al-Qur’an kalau tidak paham terjemahnya?”Yang benar adalah teruslah belajar Al-Qur’an karena setiap pelajaran pasti ada tahapannya. Jika saat ini belum mampu membaca Al-Qur’an maka belajarlah membacanya, dan jika belum menggunakan terjemah maka belajarlah dan janganlah tergesa-gesa ingin bisa sempurna. Berproseslah terus menerus…!
 Bersumber oleh:  www.hafalanquransebulan.com

No comments:

Post a Comment

Mengenai COVID-19 atau VIRUS CORONA

Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh... 👋👋HAI SOBAT ISLAMIC WORLD, apakabar kalian semua???  Kalian pasti pada bingung kan, Kena...